Gridding merupakan proses penggunaan titik data asli (data pengamatan) yang ada pada file data XYZ untuk membentuk titik-titik data tambahan pada sebuah grid yang tersebar secara teratur. Dalam pembuatan file grid ini akan diatur mengenai :
1. Geometri garis grid, yang terdiri dari parameter batas grid dan kepadatan grid
2. Metode grid / gridding
Batas grid merupakan batas-batas pemetaan yang diambil dari nilai X
terkecil, X terbeasr, Y terkecil, dan Y terbesar. Nilai X dan Y diambil dari
data mentah di worksheet. Batas-batas pemetaan tersebut membentuk sebuah segi
empat dengan koordinat terluar nilai-nilai terbesar dari X dan Y. kepadatan
grid merupakan lebar kolom dan garis pada file grid. Kolom dan baris ini berupa
garis grid minor yang terbentuk oleh proses interpolasi file XYZ di sepanjang
sumbu X dan Y. beberapa metode grid dalam surfer :
1. Inverse Distance to a Power
Metode ini
cenderung memiliki pola “bull’s eyes” pada
kontur-kontur yang konsentris melingkar pada titik data. Metode ini merupakan
metode penimbangan rata-rata yang sederhana untuk menghitung nilai jarak grid. Berikut
contoh hasil gridding dengan metode Inverse
Distance to a Power :
2.
Kriging
Kriging
adalah metode gridding geostatistik yang telah terbukti berguna dan populer di
berbagai bidang. Metode ini menghasilkan visual peta yang menarik dari data
yang tidak teratur. Kriging adalah metode gridding sangat fleksibel. Dimana
krigging dapat menghasilkan jaringan yang akurat pada data. Krigging merupakan
metode default pada surfer. Berikut contoh hasil gridding dengan metode Kriging
:
3. Minimum Curvatur
Metode ini
melakukan generalisasi permukaan secara halus.
Metode ini juga secara luas digunakan dalam ilmu bumi karena hasil
interpolasi dengan metode Minimum
curvatur analog yang sangat tipis, piringan linier elastis melewati setiap
nilai data dengan jumlah minimum yang dapat berubah. Salah satu kelemahan
metode ini adalah kecenderungan mengekstrapolasikan nilai-nilai di daerah yang
tidak ada datanya. Berikut contoh hasil
grading dengan metode Minimum curvatur :
4. Modified Shepard’s Method
Hasil metode ini
serupa dengan inverse distance,
tetapi apabila parameter smoothing diaktifkan maka kecenderungan kontur
membentuk pola “bull’s eye” tidak
akan trjadi. Dengan menggunakan metode ini kita dapat meramalkan kemungkinan
nilai-nilai di luar rentang Z dari data yang kita miliki. Berikut contoh hasil gradding dengan metode Modified Shepard :
5. Natural Neighbor
Metode ini
menghasilkan kontur yang baik dari data set yang berisi data padat di beberapa
daerah dan data jarang di daerah lainnya. Hal ini tidak menghasilkan data di
daerah tanpa data dan tidak ekstrapolasi nilai-nilai Z di luar grid jangkauan
data.
6. Nearest Neighbor
Metode ini
efektif untuk data-data XYZ yang tersebar merata dalam setiap daerah pemetaan,
tetapi akan terjadi masalah apabila data XYZ tidak tersebar merata akan
mengakibatkan hasil kontur menjadi bias. Metode Nearest neighbor menggunakan yiyik terdekat untuk memberikan nilai
pada node grid. Hal ini berguna untuk konversi secara teraturXYZ data file ke
dalam file grid. Metode ini tidak meramalkan kemungkinan grid Z di luar
jangkauan data.
7. Polynomial Regression
Metode ini
bermanfaat untuk analisis permukaan secaraumum. Metode ini menampilkan
kecenderungan kemiringan pada pola topografi secara umum dengan cakupan wilayah
yang luas. Metode Regresipolinomial memproses
data sehingga mendasari skala besar dengan kecenderungan pola yang ditampilkan.
Hal ini digunakan untuk analisis yang cenderung berada di permukaan. Metode ini
dapat memaparkan nilai-nilai grid di luar data jangkauan Z.
8. Radial Basis Function
Metode radial basis function merupakan metode
terbaik untuk sebagian besar jenis data. Tetapi cenderung membentuk pola “bull’s eye” terutama jika parameter smoothing
diaktifkan. Gambar yang dihasilkan dengan metode ini mirip dengan krigging
tetapi menghasilkan hasil yang sedikit berbeda.
9. Trianggulation with linear interpolation
Metode ini
bermanfaat menghasilkan analisis patahan. Metode ini membutuhkan data yang
banyak, karena apabila terjadi kekurangan data maka akan terjadi pembentukan
pola segitiga pada permukaan kontur. Walau demikian metode ini dapat menangani
situasi sulitseperti pembuatan fitur seperti teras dan lubang. Metode ini tidak
mengekstrapolasi nilai-nilai Z di luar jangkauan data.
10. Moving Average
Metode ini hanya
berlaku pada set data yang sangat besar dan banyak (misal >1000 titik data)
sehingga dapat menggabungkan data breakline. Metode Moving Average ini memberikan nilai ke node jaringan dengan
rata-rata data di dalam elips pencarian node grid.
11. Data Metrics
Metode gridding
satu ini digunakan untuk membuat informasi grid tentang data. Metode gridding
data metrik secara umum cenderung tidak menginterpolasi rata-rata dari
nilai-nilai Z.
12. Local Polynomial
Metode ini paling berlaku untuk set
data yang halus lokal (misalnya relatif halus permukaan dalam lingkungan
pencarian). Metode gridding Polynomial
local memberikan nilai ke node jaringan dengan menggunakan kuadrat terkecil
berbobot sesuai dengan data di dalam elips pencarian node grid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar